Jumat, 16 Agustus 2013

Rumah Gaya Mediteranian

pict med 01
Gaya mediteranian memang mengasyikkan untuk dilihat, bangunannya simple, meski banyak ornamen yang muncul, tapi sederhana. tidak memberikan kesan angkuh. tapi bersih dan istimewa. biasanya memunculkan warna-warna neutral tanah, cream, putih, coklat muda, serta tidak mencolok dan menonjolkan diri. mediteranian lahir di sekitar laut mediteranian, seperti spayol, itali, dan yunani

Sabtu, 03 Agustus 2013

Rumah bergaya klasik modern

Desain rumah ini bergaya klasik. Yang menonjol dari corak gaya ini adalah kolom corinthian dan cap diatas kolom.

Kamis, 25 Juli 2013

RUMAH JAWA

Joglo  bangunan


(bagian pertama) filosofi

 Rumah Jawa, yang identik dengan JOGLO, berkembang pada abat ke-13. Pada masa itu, Perkembangan Rumah jawa dipengaruhi banyak oleh budaya yang berkembang pada masa itu, Yaitu budaya agraris. Bukan tidak mungkin ya, para masta, bahwa bentuk dan etimologi dari rumah jawa banyak dipengaruhi oleh mitos-mitos yang berkembang pada masa itu. Tidak perlu dipungkiri, bahwa mitos-mitos menjadi urat nadi kehidupan pada abad itu. Pada awal perkembangannya Rumah Jawa dipengaruhi oleh budaya Agama kesuburan, dimana dapat disebut Agama Hindu, banyak mempengaruhi pola pikir masyarakat pada masa itu. Hal ini terkait dengan mitos dewi sri, dewi kesuburan, yang tumbuh subur pada masyarakat agraris di jawa. Pengaruh mitos – mitos yang berkembang dalam budaya masyarakat jawa yang banyak dipengaruhi oleh dewa-dewi pada agama hindu pada desain rumah jawa, mempengaruhi Struktur heirarki denah dan bentuk pada rumah jawa. Dewi Sri menjadi mendapat tempat khusus dalam struktur denah Rumah Jawa, sentong tengah merupakan tempat Khusus yang diperutukkan untuk penyembahan dewi sri, yang merupakan dewi kesuburan. Disamping itu, masyarakat jawa merupakan masyarakat yang menganut suatu paham atau sebuah filosofi keseimbangan, Keselarasan, dan keserasian. Hal itu, terimplementasikan dalam bentuk yang elegan yang disebut dengan Kaki, badan, dan kepala dalam bentuk rumah jawa. 

Struktur Denah Rumah Jawa (secara garis besar ) Heirarki atau struktur tatanan pada rumah jawa terdiri dari:

1. Pendopo
2. Pringgitan
3. Dalem Ageng
4. Sentong Tengah
5. Sentong Tengen dan Kiwo
6. Gandok dan Pawon
denah RUMAH JAWA


 Masing – masing ruangan mempunyai arti filosofi sendiri – sendiri dan juga fungsi yang dipengaruhi oleh budaya agraris tersebut.  
PENDOPO, merupakan Tempat dimana diterimanya tamu, makanya kebanyakan Bangunan pendopo bersifat umum dan terbuka. Karena Sebagian besar bangunan akan terbuka terdiri dari pilar – pilar yang terdiri dari Pilar Utama, yang disebut denga empat Saka Guru, yang mempunyai arti Sesuatu yang menjadi Penegak Pengukuh (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Maka dengan itu, Sebagian besar bangunan Kraton tidak luput dengan bagian ini, Saka Guru. Bagian lainnya dalam pendopo juga ada saka pengerek, dan Tumpang sari. Karena pada bangunan ini adalah terbuka, maka kegiatan yang ada disinipun bersifat massive, seperti menerima tamu besar, wayang kulit, gamelan, Slametan, dan lain sebagainya.

SAKA GURU
SAKA GURU Gereja Hati Kudus Yesus


PRINGGITAN, merupakan area peralihan, antara wilayah umum dan private, ruang penghubung antara pendopo dan dalem ageng. Pada bagian pringgitan biasanya akan ditandai dengan adanya Gebyok. Gebyok adalah semacam seketsel yang terdiri dari papan kayu yang diukir dengan ornamen – ornamen sulur tanaman. Pada masa jaman majapahit, tidak menutup kemungkinan terdapat ornamen tokoh pewayangan, meski bukti belum membuktikan.
Gebyok

 DALEM AGENG, dalam bagian ini merupakan bagian private atau khusus untuk keluarga berkumpul atau tempat santai keluarga.
 SENTONG TENGAH, merupakan bagian khusus yang diperuntukkan untuk tempat pemujaan kepada dewi sri. Di area ini biasanya juga ditempakkannya pusaka – pusaka yang bersifat sakral. Kebayakan untuk para petani pada masa itu, memiliki pusaka yang berkenaan dengan kesuburan, atau seslamet supaya hasil panen melimpah. Sedangkan untuk, Sentong Tengen dan Sentong Kiwo, merupakan tempat anggota keluarga untuk beristirahat.
Tidak lupa, untuk bagian belakang tersendiri, merupakan daerah PAWON dan GANDOK , dimana diadakan kegiatan bagi para wanita untuk memasak. Pada masa dulu, bagian wingking ini, hanya diperuntukkan untuk wanita. Lelaki bahkan dapat dikatakan haram memasuki wilayah ini. Masyarakat jawa merupakan masyarakat yang menganut paham kental patreaki. Sehingga sangat jelas pembagian antara tugas wanita dan perempuan dalam kehidupan keseharian mereka. Sekedar info, pada masa dulu, terdapat istilah untuk wanita yaitu konco wingking, bukan merendahkan tapi letak kegiatan wanita memang seputar di belakang (wingking), dapur. Sedangkan, Pria adalah bertugas menerima tamu dan mencari kebutuhan keluarga (Pangarep).

itulah sekilas tengtang tata ruang dan filosofinya rumah jawa. untuk selanjutnya akan membahas tentang sejarah rumah jawa. penulis sekarang sedang mengumpulkan data - data tentang sejarah rumah jawa.

Senin, 15 Juli 2013

Desain Ruko Modern

Facade ruko ini terispirasi oleh garis-garis plastis aliran angin.
Disamping itu, untuk menekankan tampilan yang menonjol dibandingkan dengan bangunan sekitar. Karena, bangunan ini merupakan bangunan komersil.
gambar ruko jakarta